Jakarta, Bahaba.net – Direktur Penerangan Agama Islam (Dir Penais), Kemenag, Ahmad Zayadi menghadirkan warna tersendiri melalui pembacaan puisi berjudul “Cinta Sejati Bekal tuk Kembali” dalam rangkaian perayaan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-78 Kementerian Agama. Puisi ini melengkapi keseluruhan acara dalam sesi ‘Talkshow Jalan Pulang’ yang sarat dengan nilai filosofis, mengingatkan bahwa manusia pada akhirnya akan kembali kepada Allah.
“Status kita sebenarnya adalah makhluk langit yang bermukim sementara di dunia. Dalam sesi Talkshow Jalan Pulang, kami ingin menyampaikan pesan bahwa kepulangan terbaik bagi manusia adalah kembali kepada pemilik cinta sejati, sebagaimana tertuang dalam puisi saya,” terang Zayadi kepada wartawan Bimas Islam, Sabtu (6/1/2024).
Cinta Sejati Bekal tuk Kembali
Oleh: Ahmad Zayadi
Tiada cinta sejati milikku
Tiada senyum abadi kuasaku
Tiada nikmat suci ilmuku
Allah al-Wadud, al-Lathif, al-Halim
Bukan aku kau jadikan harapan sejati
Bukan aku kau jadikan dambaan abadi
Bukan aku kau jadikan pegangan suci
Cinta sejati bekal tuk kembali,
Hasbunallah wa ni’mal wakil
Ni’mal maula wani’ma Nashir
Kita ada karena kehendak-Nya
Kita mesra karena cinta-Nya
Kita tahu karena ilmu-Nya
Allahu ‘Alimil ghoibi wassyahadah
Jangan mencintaiku segalanya
Jangan mengharapkanku selamanya
Jangan mimpikanku sepenuhnya
Hanya Allah Maha Sempurna
Terima kasih ya Allah
Engkau anugerahi aku kalbu
Dengannya aku dapat meneguhkan iman dalam hidayah-Mu
Terima kasih ya Allah
Engkau karuniai aku akal
Dengannya aku dapat mengerti firman dan tanda keagungan-Mu
Terima kasih ya Allah
Engkau beri aku tubuh
Dengannya aku dapat mewujudkan amal maslahah sesama ciptaan-Mu
Dalam kesempatan itu, Zayadi juga menegaskan pentingnya tantangan dakwah ke depan yang harus menyasar semua lapisan masyarakat, termasuk anak punk di jalanan.
“Kami mengapresiasi upaya Ustaz Halim dalam memfasilitasi pendekatan sufi dalam dakwahnya, dengan tujuan menyentuh pusat kesadaran mereka (anak punk), mendorong mereka agar memiliki rasa kebutuhan dan kewajiban beragama,” tambahnya.
Menurut Zayadi, pendekatan dakwah dengan metode yang berbeda akan menarik simpati anak punk untuk bisa mencari pencerahan.
“Ustaz Halim telah membuktikan bahwa metode berdakwah tanpa melihat status sosial merupakan bagian dari merawat keberagaman,” ucapnya.
Sementara itu, Ustaz Halim dalam paparannya menyampaikan, dirinya mengajarkan ilmu agama dan mengajak anak punk untuk mencintai tanah air.
“Kami mengajak mereka salat, salawatan, dan kegiatan keagamaan lainnya. Bahkan, kami juga mengajak mereka untuk upacara bendera hari Senin sebagai upaya untuk mengajarkan mereka pentingnya cinta tanah air,” ujarnya.