Banda Aceh, Bahaba.net – Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Kota Banda Aceh dan Dinas Pendidikan Dayah Aceh (DPDA) melaksanakan Training of Trainers (ToT) Kader Dakwah Dayah Kota Banda Aceh 2024, di Hotel Diana, Banda Aceh, 8-10 Juni 2024.
Ketua Panitia, Tgk Edi Saputra mengatakan ToT HUDA tujuannya agar peserta menjadi pelatih yang akan diutus ke gampong di Banda Aceh.
“Terima kasih fasilitasnya pihak DPDA,” ujarnya dalam laporan panitia, Sabtu, 8 Juni 2024.
Kita berkumpul, sebut Tgk Edi, untuk mengembang dan syiarkan agama Allah. Program ToT sangat diharapakan ulama dan HUDA. Ulama dayah menitip harapan pada kita supaya fokus dan serius mengikuti kegiatan dunia nyata ini.
“Ini dunia nyata, tinggalkan sejenak dunia maya,” tegasnya dihadapan 35 peserta ToT.
Harapanya semua peserta dapat mengambil ilmu dalam ToT, karena ini ilmu yang diwariskan HUDA. Sehingga bekal tersebut bisa mempengaruhi dan merangkul pemuda atau masyarakat gampong untuk syiar agama serta sama-sama berada dalam payung HUDA.
Ia menegaskan program ToT HUDA sangat urgen dan dibutuhkan masyarakat, sebab bisa menjadi solusi bagi warga dalam hal konsultasi agama. Harapannya, HUDA dan DPDA menjadikan program andalan ke depan.
Pimpinan Wilayah HUDA Kota Banda Aceh, Abati Auliasyah Nurdin AK menyebutkan sekarang kondisi Aceh sangat miris. Persoalan kemaksiatan masih terjadi tanpa pengawasan serius dan dakwah yang menyentuh. Muda dan mudi banyak yang menghabiskan waktu dengan sia-sia di warung kopi hingga larut malam.
“Itulah yang terus dirisaukan Ketua Umum PB HUDA, Ayah Sop Jeunib. Bahkan Rasulullah juga risau terhadap nasib umatnya, yang bisa jadi jauh dari ketaatan dan nilai-nilai Islam,” ujar Abati saat menyampaikan sambutannya.
“Maka melalui ToT, kita ingin berperan dalam masyarakat demi kemaslahatan umat. Di dayah kita hanya pikir tentang diri sendiri. Di sini, kita ingin berpikir tentang umat agar kembali dalam syiar Islam,” harap Abati Auliasyah.
Sepatutnya, kata Abati Auliasyah, semua dai merasa risau dengan keadaan Aceh yang terus menjadi sorotan degradasi akhlak dan dangkalnya akidah. Aceh selalu diisukan dengan hal-hal negatif yang mencemarkan syariat Islam.
“Jika kita tidak menyiapkan diri, menjadi benteng umat di tingkat gampong, tentu nasib generasi Aceh akan terus terpuruk,” tegasnya dalam acara yang dibuka Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh (DPDA), Dr H Munawar A. Jalil yang diwakili oleh Kabid Pembinaan SDM DPDA, Andriansyah SAg MH.
Harapannya, ToT ini bukan hanya menjadi pelatihan biasa. Tapi pelatihan yang punya konsep dan target, sehingga peserta menjadi kader dakwah yang berada di bawah pengawasan HUDA. |Abu Teuming|