Aceh Barat – Universitas Teuku Umar (UTU) melalui Tempat Uji Kompetensi (TUK) Mandiri Bidang Pramuwisata, melaksanakan Uji Kompetensi (Ujikom) kepemanduan dengan skema Pemanduan Pariwisata dan Pemanduan Ekowisata. Senin (11/11/2024)
Kegiatan ini diikuti oleh 19 peserta yang terdiri dari dosen dan pemerhati kepariwisataan. Sertifikasi ini bertujuan untuk mengakui kualifikasi serta kompetensi para pemandu wisata, yang menjadi tuntutan utama dalam dunia kerja saat ini.
Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Aceh memiliki potensi pariwisata yang sangat besar.
Hal ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, terutama wisatawan asal Malaysia
Menurut Prof. Ishak, kedatangan wisatawan Malaysia ke Aceh dipengaruhi oleh kesamaan budaya dan kuliner, serta hubungan sejarah yang erat. Bahkan, di Malaysia terdapat desa yang dinamai “Atjeh,” yang menunjukkan kedekatan sejarah antara kedua wilayah.
“Malaysia dengan slogan Malaysia Truly Asia telah berhasil menarik banyak wisatawan dari Aceh dan Asia Tenggara. Kita perlu belajar dari strategi promosi yang mereka lakukan,” ujar Prof. Ishak Hasan.
Ia menambahkan bahwa dengan semakin meningkatnya kunjungan wisatawan ke Aceh, sudah saatnya sektor pariwisata diperbaiki, terutama dalam hal ketersediaan pemandu wisata profesional untuk memberikan pelayanan terbaik.
“Apalagi Menteri Pariwisata saat ini berasal dari Aceh, ini menjadi peluang bagi kita untuk mengembangkan pariwisata, khususnya di kawasan Pantai Barat Selatan,” tambahnya.
Sri Suryani, S.Pd., M.M., selaku Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pramuwisata Indonesia, memberikan apresiasi atas pelaksanaan Ujikom ini.
Ia menilai bahwa Universitas Teuku Umar, sebagai salah satu universitas terbesar di Aceh, sudah sepatutnya berperan aktif dalam menyelenggarakan sertifikasi kompetensi guna melahirkan SDM yang mumpuni di bidang pengelolaan pariwisata.
Sementara Kepala TUK Mandiri Pramuwisata Universitas Teuku Umar Dr. Izwar, M. Pd menekankan pentingnya manajemen kompeten dalam pengelolaan destinasi wisata.
“Tanpa manajemen yang baik, pengembangan destinasi tidak akan maksimal. Hal ini dapat menimbulkan masalah seperti kurangnya inovasi, degradasi lingkungan, serta potensi konflik sosial antara masyarakat lokal dan pengunjung,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa TUK Mandiri Pramuwisata UTU sebagai satu-satunya TUK di bidang pramuwisata di Aceh, akan terus mendukung peningkatan kapasitas pemerhati wisata dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang kompeten.
TUK Pramuwisata Universitas Teuku Umar saat ini telah memiliki izin untuk melaksanakan sertifikasi pada enam skema, yaitu:
1. Skema Sertifikasi Okupasi Pemandu Wisata Lokal
2. Skema Sertifikasi Okupasi Pengatur Wisata (Tour Leader)
3. Skema Sertifikasi Okupasi Kepemanduan Museum
4. Skema Sertifikasi Okupasi Kepemanduan Ekowisata
5. Skema Sertifikasi Klaster Kepemanduan Wisata Mancing
6. Skema Sertifikasi Klaster Kepemanduan Snorkeling
“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan profesionalisme para pemandu wisata, serta mendukung perkembangan pariwisata di Aceh yang semakin potensial,” tutup Dr. Izwar. (*)