Banda Aceh – Peserta pelatihan Kepemimpinan Nasional Angkatan XVII tahun 2003 mengadakan Webinar bertajuk “Jalan Terjal Upaya Digitalisasi UMKM di Indonesia”. Jumat, 20 Oktober 2023.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Balai Besar Taman Nasioanal Gunung Leuser, Dr. U. Mamat Rahmat, S.Hut, MP, Pembicara Randolph Willy, S.Pi, M.Si, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan pembangunan Kabupaten Kepulauan Meranti dan Moderator Ibu Dewi Nursanti, SH, MH, Kepala BKPSDM Kota Langsa.
Pada kesempatan itu, Staf Ahli Bupati Bidang, Keuangan dan Pembangunan Kepulauan Meranti, Randolph Willy, mengutarakan bahwa Sektor Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61 persen, atau senilai dengan Rp 9.580 triliun, sedangkan kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja mencapai sebesar 97 persen dari total tenaga kerja. Indonesia memiliki 65,5 juta UMKM yang jumlahnya mencapai 99 persen dari keseluruhan unit usaha.
” tingkat pertumbuhan UMKM dalam kurun waktu 2015-2019 hanya 10,5 persen dan hanya 14,6 persen UMKM/Ultra Mikro yang sudah go online pada akhir tahun 2019 tersebut. Sementara itu Pemerintah menargetkan 30 Juta unit UMKM on boarding digital tahun 2023″ ujarnya.
MSME Empowerment Report Tahun 2022 menyebutkan bahwa salah satu tantangan digitalisasi UMKM di Indonesia adalah adopsi digital yang diantaranya disebabkan oleh kurangnya infrastruktur digital yang andal dan kurangnya keterampilan dan pengetahuan digital para pelaku UMKM
Secara khusus Pembicara menguraikan bagaimana tingkat pertumbuhan UMKM dan UMKM yang terdigitaliasi di Kabupaten Kepulauan Meranti yang rendah, termasuk di sebagian daerah di Indonesia, tidak terlepas dari beberapa faktor penyebab diantaranya defisit elektrifikasi, masih adanya wilayah di kabupaten Meranti yang belum terjangkau jaringan internet (blankspot), Kurangnya Inovasi Karena Masih Rendahnya Kapasitas Pelaku UMKM.
Willy memberikan beberapa rekomendasi terhadap Pemerintah Daerah baik Provinsi Riau maupun Pemkab Kepulauan meranti serta Pihak PT PLN (persero) atau stakeholder lainnya, kaitanya dengan bagaimana Strategi Peningkatan Suplai Daya Listrik yang selama ini defisit dengan opsi melaksanakan program dedieselisasi atau konversi PLTD ke pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT), mempercepat pembangunan listrik perdesaan di desa yang belum berkembang terpencil, pulau terluar atau perbatasan dapat dilistriki oleh badan usaha lain seperti Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), swasta, dan koperasi yang diberikan wilayah usaha tersendiri oleh Pemerintah.
Dalam rangka mengeliminasi wilayah yang blankspot diperlukan dukungan dari pemerintah daerah dan Kementerian terkait untuk tetap melanjutkan program upgrading pembangunan infrastruktur BTS bagi desa/kelurahan sisa yang belum menikmati sinyal 4G, khususnya di wilayah 3T seperti Kabupaten Kepulauan Meranti.
Selanjutnya, mendorong Pemkab Kepulauan Meranti melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UMKM dan Tenaga Kerja untuk meningkatkan berbagai jenis pelatihan UMKM maupun kuantitas peserta yang berbasis Digital, kemudian sosialisasi tentang pengurusan izin, standarisasi dan sertifikasi produk UMKM untuk meningkatkan daya saing produk. Selanjutnya mendorong terbentuknya Koperasi sebagai wadah bergabungnya UMKM, sehingga lebih mudah untuk melakukan pengawasan serta pembinaan.
Kegiatan Webinar ini turut dihadiri secara daring dari Plt. Kepala Puslatbang KHAN LAN RI Aceh Bapak Said Fadhil, S.IP, MM, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kepulauan Meranti, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Kepulauan Meranti Bapak Tengku Arifin, Unsur Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti, Bapak Rudi Hartono Saleh Kasie Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Energi Cabang Wilyah III Siak, Pelalawan dan Kepulauan Meranti, Unsur dari DPTMTSP Kabupaten Aceh Barat Daya, Unsur Disnaker Kota Langsa, Peserta PKN tingkat II Angkatan XVII Puslatbang KHAN dan unsur terkait lainnya serta ditutup dengan acara diskusi.(*).