Bahaba.net – Kaum muda adalah kekuatan_ bukan hanya sekedar slogan atau jargon politik semata. Kita para pemuda di Aceh Jaya khususnya, kaum muda memiliki histori dan peran yang telah teruji dan terbukti sebagai anak zaman yang melahirkan zaman.
“Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita”
“Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia.”
Itulah untaian kalimat yang digelorakan oleh Bung Karno Sang Proklamator Indonesia dalam memotivasi rakyatnya terutama para pemuda untuk mencintai bangsanya bekerja keras untuk kemajuan negara dan rakyatnya
Dalam Kepemimpinan Islam, contohnya bisa kita lihat pada Nabi kita Nabi Besar Muhammad SAW beliau diangkat oleh Allah SWT sebagai Rasul pada usia muda yaitu usia 40 Tahun.
Kemudian untuk Kabupaten Aceh Jaya sendiri, lihat saja bagaimana sosok Ir. Azhar Abdurrahman mantan Bupati Aceh Jaya dua Periode (2007-2012 dan 2012-2017) berhasil menjadi Bupati Aceh Jaya pada usia muda yaitu 38 (tiga puluh delapan) tahun, Ir. Azhar Abdurrahman yang lahir pada 25 April 1969 di Keude Krueng Sabee berhasil memimpin dan membawa Aceh Jaya pada puncak kegemilangan di bawah periode kepemimpinannya dan berhasil melahirkan generasi-generasi muda dengan berbagai peran yang sekarang mereka tekuni baik pengusaha, akademisi maupun pejabat daerah, serta program-program kerja inovatif yang punya dampak langsung pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Aceh Jaya seperti Beasantri Malem Dagang, Dapur Sehat Dayah, Beasiswa Aceh Jaya Cerdas serta program² inovatif lainnya.
Para Pemuda selalu memiliki peran yang deterministik dalam sejarah perjalanan Kabupaten Aceh Jaya ini harus segera disadarkan untuk kembali menjadi garda terdepan dalam menentukan arah Kabupaten Aceh Jaya pada Pemilihan Bupati/Wakil Bupati 27 November 2024 mendatang.
Para Pemuda memiliki kekuatan politik yang signifikan di Aceh Jaya dimana penduduk Aceh Jaya sesuai data Badan Pusat Statistik Aceh Jaya per Februari 2024, lebih dari 50% (lima puluh persen) atau 54.909 (lima puluh empat ribu sembilan ratus sembilan) jiwa dari total lebih kurang 99.717 (sembilan puluh sembilan ribu tujuh ratus tujuh belas) jiwa penduduk adalah terdiri dari penduduk usia muda yaitu kelompok usia 17-49 tahun, tentu harus memiliki representasi yang konkret untuk mengintervensi secara langsung hajatan politik pada Pilkada Aceh Jaya tahun 2024.
Sampai saat ini sosok yang dianggap memiliki kapabilitas sebagai representasi konkret anak muda adalah mantan Ketua dan Anggota DPRK Aceh Jaya dua periode yaitu SAFWANDI, S.Sos dan MUSLEM, D, SE (SALEM) dimana mereka merupakan sosok-sosok anak muda yang telah malang melintang baik dalam pemerintahan dan juga dengan gagah berani pada saat konflik dulu angkat senjata dan terlibat dalam perjuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ikut berjuang untuk menuntut kemerdekaan dari Indonesia. Dan kemudian perjuangan mereka alihkan dalam perjuangan politik melalui parlemen, mereka berhasil meraih suara terbanyak pada dua kali Pemilu Legislatif yang telah mengantarkan mereka ke gedung DPRK Aceh Jaya. Dan ini tentu bukanlah sekadar klaim dan buaian semata.
Pertama, Safwandi dan Muslem, D ketika berada di tengah masyarakat Aceh Jaya selalu disambut dengan ramah serta keakraban tanpa terkesan bahwa mereka adalah pejabat yang harus selalu mengikuti aturan keprotokolan, artinya ada harapan yang disematkan oleh rakyat untuk terus menjadi corong aspirasi rakyat, melakukan perubahan dan perbaikan terutama kepada masyarakat Aceh Jaya yang termarjinal seperti para lansia, dan fakir miskin dan anak-anak yatim.
Kedua, Safwandi pernah mengenyam Pendidikan di Dayah serta dekat dengan para ulama-ulama pimpinan dayah, dimana Pesantren/Dayah merupakan tempat generasi muda dididik untuk menjadi pribadi yang siap untuk berada ditengah-tengah masyarakat, serta pribadi yang berakhlak mulia tentu ini menjadi modal bagi kepemimpinan Aceh Jaya kedepan.
Ketiga, sosok SAFWANDI dan MUSLEM, D (SALEM) memiliki struktur dan infrastruktur partai politik (PA, PNA, GERINDRA, PKB, PDA dan PSI) yang tersebar sampai pelosok di seluruh Aceh Jaya untuk mewadahi keterlibatan anak muda dan sumber aspirasi masyarakat dalam menyongsong kebangkitan, perubahan dan perbaikan Aceh Jaya kedepannya.
Keempat, soal wawasan Safwandi-Muslem, D tidak perlu diragukan. Hal ini bisa dilihat dari latar belakang Pendidikan dan keterlibatan mereka di Dewan Perwakilan Rakyat (DPRK) Kabupaten Aceh Jaya baik sebagai ketua maupun anggota dua periode yang notabene tentu telah sangat “matang” dalam birokrasi pemerintahan yang akan menjadi modal mereka untuk memimpin Pemerintah Aceh Jaya menjadi Pemerintahan yang Good Governance dan Clean Government, serta Pemerintahan yang berwibawa.
Kelima, Safwandi dan Muslem, D sebagai representative para pemuda tentu akan nantinya akan melahirkan program-program yang bisa memberikan tempat bagi generasi muda Aceh Jaya untuk berkembang dan berdaya saing untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
Kesimpulannya Safwandi, S.Sos-Muslem,D, SE merupakan tokoh yang memiliki profil konkret untuk menjadi representasi anak muda dalam memimpin Kabupaten Aceh Jaya.
Para Pemuda tentu jangan menyia-nyiakan kesempatan ini, anak-anak muda harus dipimpin oleh pemuda potensial dan berkualitas, para pemuda menghendaki Safwandi-Muslem, D untuk memimpin Aceh Jaya.
Pahlawan masa kini adalah pemuda yang tidak galau dengan perubahan zaman, tapi dia yang siap serta terus bergerak mencari dan menjadi solusi dan inspirasi bagi masyarakat di sekitarnya.
Optimis, bersemangat, dan pekerja keras, para pemuda harus memberikan contoh beberapa kualitas terbaik yang pernah memimpin Aceh Jaya. Mulai dari sekarang dan pada saat hari Pencoblosan hari-H Pilkada 27 November nanti, ambil langkah-langkah untuk mereformasi masyarakat Aceh Jaya hingga menghasilkan inovasi-inovasi ilmiah, kreatifitas, para pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam bagaimana masyarakat Aceh Jaya di masa depan akan terus berkembang.
Kita tentu ingat pesan dua tokoh dunia, Nelson Mandela pernah berkata “Ketika pemuda memiliki visi, semangat, dan tekad yang kuat, mereka mampu mengubah dunia”
Albert Enstein juga mengungkapkan bahwa “Pemuda adalah sumber kekayaan intelektual, mereka memiliki gagasan segar untuk masa depan,”
Penulis : T. ADIAN, TS (Ketua Forum Pemuda Teunom)