Banda Aceh – Balai Bahasa Provinsi Aceh melakukan Penobatan Duta Bahasa Provinsi Aceh Tahun 2024, dengan tema ‘Senandung Citra dan Cinta Bahasa Indonesia”, di Ayani Hotel, Banda Aceh, Sabtu malam, 25 Mei 2024.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh, Umar Solikhan mengatakan ada 10 pasangan yang telah melalui berbagai tahapan. Namun malam ini hanya lima pasang yang akan diseleksi pada babak final, agar waktu lebih singkat dan efisien.
“Tujuan kegiatan ini untuk mencari generasi muda unggul di Aceh yang tercermin dalam sikap dan wawasan, serta kompetensi yang akan melaksanakan tugas kami dalam mengembangkan bahasa,” kata Umar Solikhan dalam sambutannya.
Harapannya, mereka menjadi pribadi yang baik, sekaligus contoh pengguna bahasa yang baik dan benar, serta menjadi agen pengenalan bahasa daerah.
Umar Solikhan menjelaskan ada tiga program unggulan di Balai Bahasa Provinsi Aceh, yaitu literasi masyarakat yang sasarannya anak muda, baik siswa, mahasiswa dan aktivis kampus.
“Program berikutnya perlindungan bahasa daerah. Kami ada program revatilasi bahasa daerah yang tahun ini dipilih bahasa Gayo dan bahasa Aceh. Para duta bahasa juga akan membantu menginternasionalkan bahasa Indonesia. Alhamdulillah bahasa Indonesia selangkah lebih maju dan akan segera menjadi bahasa internasional,” sebut Umar.
Umar mengatakan seleksi yang dilakukan sangat ketat. Mereka wajib mengirim konten video dan mengunggah di instagram pribadi. Lalu seleksi wawancara salah satu bahasa asing, bahasa Indonesia, dan bahasa daerah.
“Jadi harus utamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing,” harap Umar Solikhan
Selain itu, kata Umar Solikhan mereka harus menguasai salah satu seni budaya yang ada di Aceh, sekaligus punya rencana kerja kebahasaan yang nantinya dapat diimplementasikan di Aceh.
Malam ini, kata Umar, dari 20 finalis, akan dipilih lima pasang untuk tampil akhir dan dinobatkan pemenangnya. Mereka akan mewakili Aceh ke tingkat nasional. Mudah-mudahan Aceh mendapatkan penghargaan dari Kemendikbudristek RI.
Sementara Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Marthunis ST DEA mengatakan acara ini bukan hanya sebuah kebanggaan, tapi menandakan komitmen generasi untuk menjaga bahasa. Ini bukan hanya malam penobatan, tapi tentang merayakan keberhasilan, kepedulian, dan dedikasi terhadap pengembangan bahasa Indonesia, serta menjaga kelestarian bahasa daerah.
Bustami Hamzah menyebutkan bahasa bukan sekedar alat komunikasi, tapi jendela budaya dan identitas bangsa. Jadi selamat pada finalis yang berhasil meraih prestasi terbaik. Selamat atas pencapaian luar biasa ini. Kalian merupakan pilar kebanggaan masyarakat Aceh.
“Saya yakin kalian akan menjadi agen perubahan di Aceh dalam upaya menjaga bahasa. Mari memperkuat penggunaan bahasa yang baik dan benar. Pelihara dan jaga budaya serta perkokoh ukhuwah kita,” tulis Bustami Hamzah dalam sambutan pembukaan yang dibacakan Kadisdik Aceh, Marthunis.
Ia mengucapkan selamat kepasa Balai Bahasa Provinsi Aceh atas dedikasinya mengelola program bahasa. Semoga program seperti ini terus berlanjut demi kemajuan bahasa, khususnya bahasa daerah di Aceh.
Adapun kontestan terbaik adalah:
Juara 1
Muhammad Sayuti
Rafifatul Salma.MR
Juara 2
Filipus Mei Tri Boy Gulo
Cut Aja Wafirah
Juara 3
Fajri Rahman
Ulfa Tariyama
Juara 4
Muhammad Fikri Abdillah
Balqis Atzahra
Juara 5
Muhammad Riyan Maulana
Siti Nabila
Juara Favorit
M. Faiq Hanzhalah
Syahrina Maghfirah.