Jantho, Bahaba.net – Dalam rangka monitoring dan evaluasi (Monev) ke Masjid Daruzzahidin, Lamceu, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, Rabu, 26 Juni 2024. Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Aceh Besar melalui Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam juga melakukan pembinaan bagi abdi sipil negara (ASN) KUA Kecamatan Kuta Baro.
Kasi Bimas Islam Kankemenag Aceh Besar, H Akhyar memberikan empat pesan penting bagi seluruh ASN KUA se-Aceh Besar, khususnya di KUA Kuta Baro. Ada empat pesan penting bagi penghulu, Penyuluh Agama Islam, dan staf KUA, yaitu; mingkatkan kedisiplinan pegawai, jangan ada yang bolos dan tidak jelas keberadaannya.
Lebih lanjut, mantan Kepala KUA Kecamatan Syiah Kuala ini menambahkan bahwa pemerintah sudah memberikan gaji yang layak bagi ASN.
“Mohon seluruh jajaran Bimas Islam untuk disiplin bekerja,” ujarnya didampingi staf Bimas Islam, M. Nur.
Kedua, sebut H Akhyar, tidak adanya pungutan liar (Pungli) atau minta imbalan terhadap masyarakat. Hal ini mengingat Kemenag Aceh Besar telah mencanangkan Zona Integritas (ZI) dan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) seluruh jajaran Bimas Islam.
“Mohon dipatuhi, agar rencana kenaikan tunjangan kinerja (Tukin) menjadi 80 % segera terwujud,” kata Kasi Bimas Islam.
Ia menjelaskan, ketiga seluruh jajaran Bimas Islam harus aktif bermedia sosial, terutama menyangkut dengan percepatan aktualisasi zona integritas, mau tidak mau kita harus ikut berkontribusi dengan like, share, komentar, dan subscribe semua medsos seperti twitter, facebook, dan instagram.
“Semua itu berafiliasi kepada Irjen Kementrian Agama. Masak kita rajin like dan komen konten lain, sementara milik kita diabaikan,” tegasnya.
Kasi Bimas Islam juga memberikan link medsos yang dikelola Tim Humas Kemenag Aceh Besar yang mesti diikuti. Banyak informasi penting di medsos yang berkiatan dengan ASN. ASN yang belun memiliki akun medsos, silakan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan dunia kerja.
“Jangan merasa enggan publikasi setiap kegiatan, walaupun hanya pekerjaan kecil. Ini penting sebagai bagian dari upaya ZI,” pinta H Akhyar.
Terakhir, kata H Akhyar, semua jajaran Bimas Islam harus bangga dengan lembaganya Kemenag dan membuktikan kebanggaannya dengan bekerja penuh loyalitas serta tanggung jawab, sesuai profesi masing-masing.
H Akhyar juga menstressing pada Penyuluh Agama Islam untuk bekerja dan menyuluh hal-hal yang tidak tersentuh selama ini, seperti pengguna narkoba, penderita HIV/AIDS, LGBT dan ibu rumah tangga yang dengan bekerja rutin sehingga susah mendapat penyuluhan agama.
“Mari kita jemput bola terhadap mereka yang rentan dan jarang mendapatkan siraman rohani, sehingga keberadaan kita terasa manfaatnya bagi umat. Jangan hanya fokus di zona nyaman tanpa inovasi,” katanya H Akhyar.
Sekarang, tegasnya, eranya kolaborasi, inovasi, dan publikasi. Jadi terus berinovasi dalam dunia kerja agar ASN Kemenag juga tidak kalah saing dengan ASN lainnya.