Banda Aceh, JBA – Pengurus Wilayah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Provinsi Aceh menghadiri undangan pembukaan rapat koordinasi (Rakor) Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Provinsi Aceh ke-3, yang mengusung tema “Melalui Rakor APRI se-Aceh Kita Wujudkan Sinergisitas APRI dan Instansi Pembina untuk Peningkatan Kinerja Penghulu”, di Sei Hotel, Kuta Alam, sejak 21 sampai dengan 22 Desember 2023.
Kegiatan ini dibuka oleh Kakanwil Kemenag Aceh yang diwakili Kabid Urusan Agama Islam dan Bimbingan Syariah (Urais dan Binsyar), Dr H Muhklis MPd.
H Mukhlis menyampaikan apresiasi kepada seluruh penghulu Provinsi Aceh yang telah bekerja maksimal dalam mewujudkan keluarga sakinah, melalui peningkatan bimbingan pra nikah yang lebih fokus memberikan nilai-nilai akhlak dan karakter kepada calon pengantin (Catin) untuk pembentukan keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah (Samara).
“KUA hendaknya berfungsi sebagai miniatur Kementerian Agama dalam mengimplementasikan tugas keagamaan,” ucap mantan Kepala Kankemenag Kota Sabang ini.
Ketua PW IPARI Aceh, Dra Evi Sri Rahayu MSos yang diwakili oleh Bendahara PW IPARI Aceh, Raudhatul Jannah SAg mengatakan sinergisitas Penyuluh Agama Islam (PAI) dengan penghulu selama ini sudah terjalin dengan baik dan saling melengkapi.
“Karena berada di satu atap Kantor Urusan Agama (KUA) yang sama-sama membina pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan keagamaan di tingkat kecamatan,” jelas Raudhatul Jannah yang bertugas di KUA Kuta Alam, Banda Aceh.
Ia menegaskan kolaborasi PAI dan penghulu tidak bisa dipisahkan, sebab keduanya menjadi garda terdepan Kementerian Agama (Kemenag) untuk melayani masyarakat dan membina kehidupan beragama yang harmonis.
“Termasuk peran PAI adalah membimbing calon pengantin (Catin) sebagai kontribusi mewujudkan harmonisasi rumah tangga,” ujar Raudhatul Jannah yang didampingi Ketua Pengurus Daerah IPARI Kota Banda Aceh, Hj Rosmiati Msos dan Ustazah Linda Hayati.